Karier
Setelah menyelesaikan formasi sebagai calon imam, Mgr. Yuwono menerima tahbisan sebagai imam untuk Keuskupan Pangkal Pinang pada 8 Desember 1992 di Paroki St. Yusuf.[7][8][9]Pada tahun 1993–1994, Mgr. Yuwono menjadi pastor rekan di Paroki Santa Perawan Maria Pengantara Segala Rahmat, Sungai Liat dalam Keuskupan Pangkal Pinang dan menjadi penanggungjawab Paroki Mentok. Pada tahun 1994 hingga 1998, ia menjalani studi doktoral Islamologi di Institut Kepausan Arab dan Studi Islam (PISAI) di Roma, Italia.[10]
Sejak tahun 1999 hingga 2008, ia menjadi formatur Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.[11] Ia sempat mengikuti Short Course di Institut Pastoral Asia Timur di Manila, Filipina pada tahun 2008 hingga 2009, dan pada tahun 2009–2010 menjadi Chairman Sekretariat Pastoral Keuskupan Pangkal Pinang.[10]
Sejak September 2010 ia menjadi Rektor dan Dosen Islamologi Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Pada 19 Juli 2013, Tahta Suci Vatikan menunjuk Mgr. Yuwono menjadi Uskup Keuskupan Tanjungkarang, menggantikan Mgr. Andreas Henrisusanta, SCJ yang mengundurkan diri karena pensiun sejak 6 Juli 2012.[12][13] Penahbisannya dilakukan pada 10 Oktober 2013. Bertindak sebagai Penahbis Utama adalah Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, sementara Uskup Pangkal Pinang, Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD dan Uskup Agung Medan, Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, OFM.Cap. menjadi Uskup Ko-konsekrator.[14] Ia mengambil motto tahbisan "Non Est Personarum Acceptor Deus" (Tuhan tidak membeda-bedakan orang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar